AKUNTANSI INTERNASIONAL: Konvergensi Akuntansi
Posted by Astri Sri Dayanti
Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu
dan bersatu dalam suatu titik. Konvergensi dalam standar akuntansi
internasional (IFRS) berarti penggabungan atau pengintegrasian standar
akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu
titik tujuan yaitu IFRS (International
Financial Report Standart). IFRS merupakan standar akuntansi internasional
yang diterbitkan oleh IASB (International
Accounting Standard Board).
Konvergensi standar
akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu,
1.
harmonisasi
(membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS)
2.
adaptasi
(membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS)
3.
adopsi
(mengambil langsung dari IFRS).
Indonesia
memilih untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya
perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini
Standar Akuntansi Keuangan milik Indonesia sebagian besar sudah sama dengan IFRS.
Konvergensi IFRS
Menurut
DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan), pengadopsian IFRS dapat dibedakan
menjadi lima tingkatan:
1. Full
Adoption, pada tingkat ini suatu negara mengadopsi
seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word.
2. Adapted,
mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan kondisi di suatu negara.
3. Piecemeal,
suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS, yaitu nomor standar atau
paragraf tertentu
4. Referenced,
standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan
paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar
5. Not
adoption at all, suatu negara sama sekali tidak
mengadopsi IFRS.
Keputusan
DSAK saat ini adalah mendekatkan PSAK dengan IAS/IFRS dengan membuat dua
strategi:
1.
Strategi selektif. Strategi ini
dilakukan dengan tiga target yaitu; mengidentifikasi standar-standar yang
paling penting untuk diadopsi seluruhnya dan menentukan batas waktu penerapan
standar yang diadopsi, melakukan adopsi standar selebihnya yang belum diadopsi
sambil merevisi standar yang telah ada, dan target terakhir adalah melakukan
konvergensi proses penyusunan standar dengan IASB.
2.
Strategi dual standar. Strategi ini
dilakukan dengan menerjemahkan seluruh IFRS sekaligus dan menetapkan waktu
penerapannya bagi listed companies. Sedangkan bagi non listed companies tetap menggunakan PSAK yang telah ada.
Dalam
penerapan kedua strategi tersebut harus mempertimbangkan lima hal:
1. Konvergensi
standar dan proses konvergensi itu sendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan
karena DSAK belum memutuskan kapan melakukan konvergensi.
2. Ketersediaan
dana untuk penerjemahan standar.
3. Ketersediaan
sumber daya manusia.
4. Ketentuan
perundang-undangan di Indonesia.
5. Sosialisasi
standar dan peluang moral hazards dalam penyusunan laporan keuangan
Manfaat
konvergensi IFRS
1.
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
2.
Meningkatkan arus investasi global melalui
transparansi.
3.
Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
4.
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
5.
Meningkatkan kualitas laporan keuangan,
dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Perlunya
konvergensi ke IFRS
1.
Mengurangi peran dari badan otoritas dan
panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
2.
Pendekatan terbesar pada subtansi atas
transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
3.
Peningkatan daya banding laporan keuangan
dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
4.
Menghilangkan hambatan arus modal
internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
5.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaanmultinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
6. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
menuju “best practise”.
Hambatan Konvergensi
Hambatan
konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan
berikut:
1. Pengakuan dan pengukuran:
·
Financial
assets and derivative financial instruments,
·
Impairment
losses,
·
Provisions,
·
Employee
benefit liabilities,
·
Income
taxes;
2. Akuntansi
Penggabungan Usaha
3. Pengungkapan
atas:
·
Related
party transactions,
·
Segment
information.
Soal dan Jawaban
1. Standar akuntansi internasional yang
diterbitkan oleh IASB adalah…
A. IFRS
B. PSAK
C. IAS
D. DSAK
Jawaban
A
2. Konvergensi
standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu…
A.
Harmonisasi
B.
adaptasi
C.
adopsi
D.
Semua
benar
Jawaban D
3. Menurut
DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan), pengadopsian IFRS dapat dibedakan
menjadi lima tingkatan, kecuali…
A. Full
Adoption
B. Provisions
C. Adapted
D. Piecemeal
Jawaban
B
4.
Manfaat konvergensi IFRS adalah…
A.
Peningkatan daya banding laporan keuangan
dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
B.
Menghilangkan hambatan arus modal internasional
dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
C.
Meningkatkan kualitas laporan keuangan,
dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
D.
Mengurangi peran dari badan otoritas dan
panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
Jawaban C
5. Hambatan
konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan
A. Akuntansi
Penggabungan Usaha
B. Akuntansi
Pengungkapan
C. Akuntansi
Pelaporan
D. Akuntansi
Pengakuan
Jawaban
A
sumber:
Ikatan
Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Aminullah, dkk. Konvergensi PSAK
- IFRS
http://rizanirwansyah.blogspot.com/2011/02/akuntansi-internasionalkonvergensi.html
0 komentar:
Posting Komentar